newsletter

       
                                                                                          Edisi 34/Agustus 2007

JETRO Menerbitkan Buku Putih tentang Perdagangan Internasional Dan Investasi Asing Langsung


Japan External Trade Organization (JETRO) pada tanggal 8 Agustus menerbitkan ringkasan buku putih tahun 2007 tentang Perdagangan Internasional dan Investasi Asing Langsung (FDI).

[2006 Merupakan Tahun Keempat bagi Pertumbuhan Dua Digit Perdagangan Dunia]

Pertumbuhan tahunan ekonomi dunia berkisar 5% selama tiga tahun berturut-turut hingga tahun 2006. Ekspor perdagangan barang meningkat 15.4% mencapai US$ 11.87 trilyun, pertumbuhan dua digit tercatat selama empat tahun berturut-turut, menurut perhitungan JETRO. Pertumbuhan yang kuat ini digerakkan oleh berlanjutnya kenaikan harga produk utama antara lain minyak dan logam dan peningkatan ekonomi dunia yang dikendalikan oleh Amerika, Uni Eropa, China, dan Negara Asia Timur lainya; pertumbuhan yang kuat disekitar eksportir sumberdaya alam dan bahan mentah di timur tengah, Australia, Brazil, dan Russia merupakan faktor lain yang mendukung.
FDI dunia (arus kas masuk) memuncak US$ 1 trilyun selama dua tahun berturut-turut di tahun 2006, meningkat 25.8% (tahun berjalan) mencapai US$ 1.42 trilyun. Tingkat bunga yang rendah dan keuntungan perusahaan yang tinggi sangat mendorong pertumbuhan yang tinggi, yang juga ditandai dengan meningkatnya kegiatan M&A (Merger & Akuisisi) dan investasi di negara berkembang.

[Investasi Asing Langsung Keluar Jepang 2006 Terbesar]

Ekspor Jepang meningkat 8.2% selama tahun berjalan, dalam tahun 2006 Mencapai US$ 647.3 Juta, dimana impor juga meningkat 11.7% mencapai US$ 579.3 juta di tahun 2006. FDI keluar bersih (net) Jepang tumbuh 10.3% selama tahun berjalan (berdasarkan neraca pembayaran) mencapai US$ 50.2 juta di tahun 2006, melampaui catatan prestasi sebelumnya yang terjadi di tahun 1990. Peningkatan ini disebabkan oleh: 1) Perusahaan yang mengembangkan usahanya di negara-negara baru berkembang, 2) Meningkatnya investasi oleh perusahaan guna mengamankan sumber daya energy dan 3) Peningkatan yang besar dalam kesepakatan M&A (Merger & Akuisisi), sesuai yang diharapkan perusahaan untuk memperluas pangsa pasar.
Perusahaan-perusahaan Jepang terus memperluas bisnis mereka ke luar negeri, sementara peningkatan keuntungan diperoleh dari beberapa kegiatan: perusahaan utama, menurut kajian JETRO, mendapatkan 1/3 keuntungan yang mereka peroleh di luar negeri, dimana sepertiganya terjadi di Asia.
Di tahun 2006, Investasi masuk FDI (berdasarkan neraca pembayaran) menghasilkan modal keluar bersih sabanyak US$ 6.8 juta, merupakan nilai negatif pertama sejak 1996. Bagaimanapun, baik arus kas masuk dan keluar telah mencapai puncaknya dalam sejarah.

[Tren FTA di Asia: Strategi EPA Jepang yang Bertujuan Membangun Kerjasama Ekonomi Asia secara luas]

Perjanjian Perdagangan Bebas di wilayah Asia-Pasifik (FTA) dan Perjanjian Kerjasama Ekonomi (EPA) telah dimanfaatkan terus sesuai dengan pandangan perusahaan untuk mendorong perdagangan diantara negara yang bekerjasama.
Jepang memiliki tiga EPA yang telah berjalan yaitu dengan Singapura, Mexico dan Malaysia, dan telah menandatangani perjanjian dengan Philipina, Chile dan Thailand. Sebagai tambahan, hal-hal pokok telah dicapai dalam pembuatan kesepakatan dengan Indonesia dan negosiasi tentang EPA masih berlangsung dengan negara-negara ASEAN secara keseluruhan. Beradasarkan EPA dengan ASEAN dan India, Vietnam dan Australia dimana negosiasi dimulai pada tahun 2007, akan terus melanjutkan tujuan Jepang dalam membangun kerja sama ekonomi yang kuat di Asia Timur.
Suatu analisis JETRO terhadap perjanjian perdagangan regional menggunakan metode Proyek Analisa Perdagangan Dunia (GTPA) [yang sering digunakan untuk menganalisa dampak ekonomi dari FTA] mengungkapkan bahwa perpanjangan perjanjian diluar pengurangan tariff, termasuk penghalang non-tariff, mengukur bahwa penurunan biaya transportasi dan jasa-jasa terkait lebih dipilih.
Kawasan FTA Asia-Pasifik menerapkan lima kriteria aturan dasar; 1) Nilai tambah, 2) Perubahan dalam klasifikasi tariff, 3) Pemilihan suatu standar, 4) Standar ganda, dan 5) Proses produksi. Riset JETRO mengungkapkan bahwa perusahaan akan memperoleh keuntungan lebih dari jenis standar yang fleksibel.

[Target Pertumbuhan Jangka Panjang Bertujuan Menumbuhkan Negara Kelas Menengah di Negara-negara Berkembang]

Beberapa tahun ini, timbulnya kekuatan ekonomi baru, khususnya China dan India, telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. Pertumbuhan negara kelas menengah, dan meningkatnya popularitas produk berbiaya rendah, khususnya untuk konsumen elektronik digital di Amerika dan tempat lain, telah memenuhi permintaan atas produk menengah kebawah. Perusahaan Jepang diharapkan dapat menciptakan model bisnis baru yang sejalan dengan tren sebagai strategi pertumbuhan jangka panjang.

Untuk Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi:
International Economic Research Division
Overseas Research Department
Phone: (03) 3582-5177

Business Matching Database (TTPP)

Melakukan kemitraan bisnis secara online melalui layanan JETRO

Database tentang kemitraan bisnis secara online yang tersedia gratis, memungkinkan perusahaan dan perorangan diseluruh dunia melakukan kemitraan bisnis melalui sekitar 30,000 usulan dan/atau proposal bisnis. TTPP menjangkau mitra bisnis potensial di Jepang dan dunia internasional. Daftarkan perusahaan anda dan sampaikan proposal bisnis anda melalui TTPP https://www3.jetro.go.jp/ttppoas/index.html
TTPP juga dapat diakses melalui website KADIN Indonesia http://www.kadin-indonesia.or.id (klik pada bagian “temu usaha”).