Newsletter
(JETRO Jakarta News Letter)
September 2005 Vol.20
JETRO mendatangkan misi dagang dan investasi ke Indonesia
Pada tanggal 16 - 20 Oktober 2005 JETRO akan mendatangkan misi dagang dan investasi yang dipimpin oleh Mr. Osamu Watanabe, chairman & CEO JETRO.Misi dagang ini beranggotakan 50 orang, terdiri dari perusahaan Jepang dan perusahaan Jepang yang ingin melakukan ekspansi bisnis, dengan fokus pada industri penunjang bidang automotive, elektronik, dsbnya.
Misi ini didatangkan dalam rangka pelaksanaan bursa komponen yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 17 hingga 18 Oktober 2005 (sponsor: Departemen Perindustrian Indonesia, dukungan: JETRO dan KADIN Indonesia).
Dalam bursa komponen tersebut disediakan kurang lebih 100 stan pameran bagi perusahaan utama bidang otomotif dan elektronik (set maker) dan perusahaan pemasok primer. Dalam acara itu juga JETRO akan membantu pelaksaan temu bisnis antara anggota misi dengan perusahaan Jepang di Indonesia dan perusahaan local.
Rencananya akan diadakan pertemuan untuk membahas klasifikasi industri bidang otomotif dan elektronik oleh perwakilan perusahaan jepang, kunjungan ke pabrik, pertemuan untuk membahas iklim investasi oleh pemerintah Indonesia, serta pertemuan tukar pikiran dengan anggota kabinet pemerintahan dan para pelaku bisnis.
Sentimen Bisnis Jepang bulan September di Asia Timur tidak menentu
Atas dasar survei JETRO yang dilakukan bulan September, 2005 pada perusahaan Jepang dan afiliasinya yang bergerak di 12 negara dan kawasan Asia Timur, ternyata kecenderungan bisnis mereka di Indonesia dan Thailand telah merosot tajam sementara index Thailand jatuh ke area negatip, pertama kalinya sejak tiga setengah tahun terakhir.Peningkatan harga bahan baku yang diikuti kenaikan harga minyak mentah adalah penyebab memburuknya kondisi bisnis dan merosotnya penghasilan perusahaan Jepang dikawasan tersebut selama bulan September. Hal ini terutama terkait pada ketidak mampuan mereka mengatasi dampak kenaikan harga dan usaha memperkecil kerugian melalui penyesuaian harga produk yang dihasilkan.
Poling JETRO atas perusahaan Jepang untuk mengukur perubahan tahunan (year on year changes), memperlihatkan adanya index menyebar (diffusion indeces) terkait prospek bisnis bulan berjalan maupun harapan untuk dua sampai tiga bulan mendatang.
Secara menyeluruh, index sentimen bisnis bulan berjalan di lima negara pendiri ASEAN selama bulan September telah meningkat 0,5 poin, walaupun index masih berada di area negatip untuk bulan yang kedua. Kecenderungan bisnis bulan berjalan di Malaysia, Pilipina dan Singapura makin membaik bila dibandingkan bulan sebelumnya terdorong oleh meningkatnya permintaan akan perlengkapan elektronik di ketiga negara tersebut. Index Singapura kembali ke area positip, pertama kalinya sejak delapan bulan terakhir, sementara index Malaysia dan Pilipina tetap bertahan di area negatip masing-masing untuk bulan yang ke sembilan dan kelima. Sebaliknya kecenderungan bisnis Jepang di Indonesia dan Thailand yang membaik seperti yang dilaporkan akhir-akhir ini, ternyata merosot pada survei yang dilakukan September ini. Index Thailand jatuh ke area negatip, pertama kalinya sejak tiga setengah tahun terakhir.
Atas dasar survei bulan September, index sentimen bisnis kedepan di Indonesia, Singapura dan Thailand telah menurun, lebih jauh index untuk seluruh negara ASEAN merosot ke area negatip. Khusus Indonesia, dimana kenaikan harga bahan bakar minyak telah memukul kalangan bisnis dan industri lokal, index sentimen bisnis mengalami kemerosotan tajam dan mendorongnya jatuh ke area negatip, pertama kalinya sejak Desember, 2003.
Secara menyeluruh, index sentimen bisnis bulan berjalan di Cina dan kawasan Asia Utara meningkat 1,5 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Namun demikian Cina daratan (Cina Utara, Cina Timur Laut, Cina Timur dan Cina Selatan) mengalami penurunan. Sementara perbaikan index dialami Hongkong, Republik Korea (ROK) dan Taiwan. Walaupun demikian index Taiwan tetap berada di area negatip untuk bulan yang ketujuh sementara index Cina Timur dan Timur Laut jatuh ke area negatip, masing-masing untuk pertama dan kedua kalinya sejak survei ini dilakukan.
Survei bulan September ini juga menunjukkan bahwa terkecuali Cina Timur Laut dan ROK, kecenderungan bisnis kedepan menurun hampir disemua kawasan, sementara index Cina Timur dan Taiwan tetap di area negatip.
Survei JETRO September ini telah diikuti 788 responden dari kelima negara ASEAN (Indonesia: 129 responden, Malaysia: 121, Pilipina: 206, Singapura: 230 dan Thailand: 102), 231 responden dari Cina (Cina Utara: 61 responden, Cina Timur Laut: 45, Cina Timur: 74 dan Cina Selatan: 51), 144 responden dari Hongkong, 36 responden dari ROK dan 133 responden dari Taiwan.
JETRO bekerjasama dengan Japan' s Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) selalu melakukan survei pada minggu pertama dalam bulan, sejak Juni 2001 pada lima negara ASEAN utama. Menyusul Juni 2002, survei yang sama juga dilakukan di Cina Selatan, Hongkong dan Taiwan. Juli 2002 di Cina Utara dan Timur sementara sejak Oktober 2002 di Republik Korea (ROK) dan Cina Timur Laut. Hasil survei di ROK hanya dirinci atas sektor manufaktur dan non-manufaktur (bukan atas dasar industri) sementara kawasan Cina Timur Laut tidak diuraikan lebih rinci mengingat jumlah perusahaan yang disurvei sangat sedikit.
Tujuan Survei ini adalah untuk memperbaharui informasi tentang kondisi bisnis dalam perekonomian Asia sekaligus membantu perusahaan Jepang mengembangkan secara lebih efektip strategi bisnis mereka. Para pengusaha diminta membandingkan prospek penghasilan, besarnya permintaan dan penawaran, jumlah persediaan/inventory, tingkat harga penjualan dan besarnya pihutang mereka selama periode tertentu dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Index bulan berjalan dan prospek dua sampai tiga bulan berikutnya dievaluasi secara terpisah untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Jawaban dibatasi dalam bentuk "lebih baik", "sama atau lebih buruk" dibandingkan tahun sebelumnya. Index menyebar atau diffusion index adalah perbedaan atas rasio antara tanggapan positip ("better") dan negatip ("worse").
Sentimen Bisnis Bulan Berjalan
Sentimen bisnis perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Asia, Thailand dan Indonesia sejauh ini tetap berjalan baik, telah mengalami kemunduran yang cukup berati. Index Thailand telah jatuh ke area negatip, pertama kalinya sejak tiga setengah tahun terakhir. Perusahaan-perusahaan tidak berdaya melakukan penyesuaian harga jual produk mereka guna mengatasi dampak kenaikan harga bahan baku bersamaan dengan meningkatnya harga minyak dan hal ini berakibat terganggunya peluang untuk mempertahankan pendapatan mereka. Sementara membaiknya permintaan akan perlengkapan elektronik di Singapura, Malaysia, Pilipina dan Taiwan sedikit banyak mengindikasikan adanya suatu perbaikan walaupun masih dalam taraf yang rendah.
ASEAN 5
Index menyebar atau "Diffusion Indeces (DIs) bulan September untuk Singapura, Malaysia dan Pilipina meningkat bila dibandingkan Agustus. Sebaliknya Thailand dan Indonesia merosot sekitar 10 poin atau lebih. Thailand jatuh ke angka negatip, pertama kalinya sejak tiga setengah tahun terakhir. Secara keseluruhan, DLs meningkat 0,5 poin walaupun tetap negatip selama dua bulan berturut-turut. Index Malaysia dan Pilipina masih tetap negatip masing-masing untuk bulan yang ke sembilan dan ke lima tetapi sebaliknya Singapura memperlihatkan angka positip, pertama kalinya sejak delapan bulan terakhir.
Prospek index DIs Thailand, Singapura dan Indonesia untuk dua atau tiga bulan kedepan akan lebih rendah dibandingkan bulan September ini, sementara angka index seluruh negara ASEAN tercatat negatip. Bagi Indonesia, dimana harga bahan bakar minyak telah meningkat tajam, index mengalami kemorosotan yang cukup berarti dan jatuh ke area negatip, pertama kalinya sejak Desember, 2003.
Secara keseluruhan, index DIs perusahaan Jepang yang beroperasi di lima negara ASEAN terus menurun selama tujuh bulan terakhir setelah mencapai puncaknya (24,4 poin) pada Agustus, 2004 untuk kemudian kembali ke angka negatip pada Maret, 2005, pertama kalinya setelah bertahan selama satu setengah tahun. Walaupun index sempat meningkat pada April, 2005, tetapi kemudian cenderung menurun dan mencatat angka negatip pada bulan Agustus dan September. Kenaikan tajam harga minyak bumi, baja dan bahan baku lainnya memberi dampak negatip pada keuntungan yang diperoleh perusahaan Jepang yang beroperasi di kawasan ini dan hal tersebut merupakan faktor penyebab lesunya sentimen bisnis Jepang.
Melihat kecenderungan akhir-akhir ini dan dari sudut negara dimana perusahaan Jepang beroperasi, index Thailand tercatat negatip, pertama kalinya sejak tiga setengah tahun terakhir. Meskipun Indonesia masih bertahan pada area positip, tetapi nyatanya telah mengalami kemerosotan lebih dari 10 poin. Hal ini membuktikan bahwa kenaikan harga bahan baku telah berdampak langsung pada kedua negara tersebut, walaupun sejauh ini sentimen bisnis masih baik seiring dengan besarnya permintaan dalam negeri.
Malaysia dan Pilipina tetap di area negatip untuk sembilan dan lima bulan berturut-turut, sementara index Singapura tercatat positip, pertama kali sejak delapan bulan terakhir.
Dari sudut industri, kecenderungan penurunan terjadi pada mesin transportasi. Sampai saat ini, sektor ini tetap bertahan pada tingkat yang tinggi, khususnya di Indonesia dan Thailand. Penjualan kendaraan bermotor cukup menjanjikan disemua negara tetapi banyak perusahaan tidak mampu menghadapi kenaikan biaya produksi akhir-akhir ini dan hal tersebut merupakan faktor utama penyebab menurunnya keuntungan perusahaan. Walaupun industri mesin elektrik dan elektronik tetap berada pada tingkat negatip untuk beberapa tahun yang lalu, permintaan global atas perlengkapan elektronik berada pada jalur menuju pemulihan dan nilai absolut atas angka-angka negatip terus menurun.
Prospek DIs untuk dua atau tiga bulan kedepan terus mengalami kemerosotan. Indonesia dalam hal ini, dimana harga bahan bakar minyak mengalami kenaikan tajam, akan mengalami kelesuan yang serius.
China dan Asia Utara
Index DIs bulan September diseluruh Cina (Cina Timur Laut, Cina Utara, Cina Timur dan Cina Selatan) menurun dibandingkan index Agustus, sebaliknya untuk beberapa kawasan seperti; Hongkong, Taiwan dan Republik Korea mengalami peningkatan. Namun demikian secara umum index masih meningkat 1,5 poin. Index DIs Taiwan tetap negatip selama tujuh bulan berturut-turut, sementara Cina Timur Laut jatuh ke area negatip, pertama kalinya sejak survei ini dilakukan. Cina Timur mencatat angka negatip di bulan Juli, pertama kalinya sejak survei ini dimulai dan hal tersebut terus berlanjut sampai saat ini.
Prospek index DIs untuk dua atau tiga bulan mendatang meningkat di Cina Timur Laut dan Republik Korea, bila dibandingkan index bulan Agustus, namun dikawasan lainnya index merosot. Sementara index untuk prospek kedepan tetap di area negatip khususnya di kawasan Cina Timur dan Taiwan.
Secara garis besar index DIs perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Cina dan kawasan Asia Utara merosot selama sembilan bulan berturut-turut setelah mencapai puncaknya pada Juni, 2004 (33,8 poin). Kecenderungan ini juga terus berlanjut setelah tercapai "single digit" (5,1 poin) pada Maret, 2005, pertama kalinya selama satu tahun tujuh bulan. Demikian pula sentimen bisnis tidak mengalami perubahan mengingat pengaruh faktor-faktor luar seperti: kenaikan tajam pada harga minyak mentah, baja dan bahan baku lainnya di Cina bersamaan dengan tekanan untuk mempertahankan harga jual mengingat tajamnya persaingan dengan perusahaan-perusahaan lokal ditambah lagi adanya langkah-langkah pemerintah Cina untuk mendinginkan kegiatan bisnis yang memanas dan kesemuanya itu berakibat melimpahnya persediaan (inventory) karena terjadinya kelebihan pasok dan faktor-faktor lainnya.
Dilihat per kawasan, sentimen bisnis akhir-akhir ini cenderung melemah hampir diseluruh Cina. Index Cina Timur Laut jatuh ke area negatip, pertama kalinya sejak dua tahun tiga bulan, sementara Cina Utara dan Cina Selatan mengalami kemunduran selama tiga bulan berturut-turut dan Cina Timur mencatat dua kali angka negatip dalam kurun waktu tujuh bulan.
Gambaran umum atas prospek DIs untuk dua atau tiga bulan kedepan agak rendah. Dari segi kawasan jelas nampak bahwa prospek index kedepan untuk Cina Timur dan Taiwan tetap di area negatip
"Business Matching Database (TTPP)", melakukan kemitraan bisnis secara online melalui layanan JETRO
Database tentang kemitraan bisnis secara online yang tersedia gratis, memungkinkan perusahaan dan perorangan diseluruh dunia melakukan kemitraan bisnis melalui 40,000 lebih usulan/proposal bisnis. TTPP menjangkau mitra bisnis potensial di Jepang dan dunia internasional. Daftarkan perusahaan anda dan sampaikan proposal bisnis anda melalui TTPP.https://www3.jetro.go.jp/ttppoas/index.html
EXPO 2005, Aichi Jepang
Untuk mengembangkan gaya hidup dan arah penyelesaian masalah duniawi yang dihadapi oleh manusia abad ke-21, dengan partisipasi banyak negara dan organisasi internasional, diambil tema "Nature's Wisdom" guna mencapai terciptanya peradaban dan budaya yang baru.The 2005 World Exposition, Aichi, Japan diadakan di Nagoya Eastern Hills (Kota Nagakute, Toyota, dan Seto) dari tanggal 25 Maret sampai dengan 25 September 2005 (selama 185 hari).
Tema : Nature's Wisdom
Sub-tema :
Nature's Matrix
Art of Life
Development of Eco-communities
http://www-1.expo2005.or.jp/en/index.html

Majalah Email Kabinet Koizumi
Majalah E-mail Kabinet Koizumi akan disampaikan kepada anda setiap minggu. Kolom kolom seperti "Lion Heart" dimana Perdana Menteri Junichiro Koizumi secara bebas menyampaikan pemikiran pemikirannya, dan "What's up around the Prime Minister" tersedia bagi anda dalam versi bahasa Inggris. Bagi anda yang tertarik pada majalah ini silakan mengakses alamat situs berikut ini: http://www.kantei.go.jp/foreign/m-magazine/index.html
Disclaimer
Copyright c 2004 JETRO Jakarta
All rights reserved. No Part of this Report may be reproduced, or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording, and micro copying, or by any information storage and retrieval system, without the written permission from the publisher.
Publisher:
JETRO, Jakarta Center
Summitmas I, 6th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.61-62 Jakarta, Indonesia
Telephone: (62-21-520 0264) Facsimile : (62-21-520 0261)
E-mail: jkt@jetro.or.id URL: https://www.jetro.go.jp/indonesia