Newsletter

        
(JETRO Jakarta News Letter)


Agustus 2005 Vol.19

JETRO rilis "Buku Putih Perdagangan Internasional dan Investasi Asing - 2005"

Tahun 2004; perekonomian, perdagangan dan investasi global tumbuh dengan pesat.
Didorong oleh menguatnya permintaan domestik di AS dan berlanjutnya peningkatan investasi di Cina, perekonomian global 2004 menunjukkan tingkat pertumbuhan tertinggi sejak tahun 1976. Tumbuh dengan 5,1% (year on year) sekaligus mencatat percepatan pertumbuhan selama tiga tahun berturut-turut.

JETRO memperkirakan, selama tahun 2004 ekspor produk global tumbuh 21,2% dan mencapai US$.9,07 triliun, tingkat pertumbuhan tercepat dalam 25 tahun terakhir. Cina dan AS merupakan mesin pendorong dibalik pertumbuhan yang menakjubkan itu disamping meluasnya kegiatan ekspor/impor yang dilakukan ASEAN, Asian NIES, Brazil, India, dan Rusia.

Ekspor Jepang 2004 meningkat 20,3% menjadi US$.565 miliar, tingkat pertumbuhan tertinggi yang pernah dicapai sejak 1980. Pertumbuhan ini dimotori terutama oleh meningkatnya kegiatan pengadaan atau "procurement" yang dilakukan perusahaan-perusahaan berafiliasi Jepang di Asia Timur (ditandai dengan perluasan kapasitas dan fasilitas produksi dikawasan tersebut) disamping meningkatnya permintaan akan suku cadang dan kendaran bermotor Jepang dipasar AS dan Eropa.
Dipicu oleh tajamnya kenaikan harga minyak dan meningkatnya impor dari Asia Timur, impor Jepang 2004 tumbuh dengan 19,2% menjadi US$.454,7 miliar, suatu tingkat pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2000.

Secara global, kegiatan "merger and acquisition/M&A" lintas batas dan arus investasi asing/FDI (masuk) pada tahun 2004 meningkat, pertama kalinya sejak empat tahun terakhir. FDI global naik 3,4% menjadi US$.639,8 miliar sementara M&A lintas batas meningkat 30,9% menjadi US$.429,1 miliar. Pemulihan dalam kegiatan FDI global mengindikasikan terjadinya perbaikan dalam keuntungan perusahaan diseluruh dunia dan semakin solidnya pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Timur. Meningkatnya secara signifikan kegiatan M&A disektor real estate serta akuisisi oleh dana investasi, merupakan gambaran bahwa investor sangat berkepentingan mengalirkan dana mereka di kawasan yang diperkirakan dapat memberi keuntungan lebih tinggi.

Tahun 2004 tercatat aliran masuk FDI ke Jepang melampaui aliran keluar, ini merupakan kasus pertama sejak pencatatan aliran FDI dilakukan tahun 1961. Aliran masuk FDI meningkat dua kali menjadi US$.37,5 miliar, sementara aliran keluar menurun 1,5% menjadi US$.35,5 miliar. Beberapa tahun terakhir, investasi asing di Jepang terus mengalami peningkatan. Hal ini didorong oleh deregulasi dan revisi yang dilakukan atas undang-undang reorganisasi perusahaan disamping semakin kondusifnya iklim perekonomian Jepang.

Naiknya harga minyak bumi dan investasi di Cina yang "overheating"(saat ini investasi melebihi 40% dari PDB) merupakan factor-faktor penghambat bagi berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2005. Makin membengkaknya defisit neraca berjalan AS ditenggarai sebagai suatu risiko walaupun perekonomian negara tersebut berpotensi tumbuh sekitar 3-3,5% setahun.

Mempertajam daya saing perusahaan-perusahaan Jepang dimasa depan.
Untuk meningkatkan daya saing dipasar global, perusahaan Jepang harus memfokuskan perhatiannya pada beberapa strategi pertumbuhan seperti berikut;

Setelah membangun jaringan produksi dan pengadaan ("procurement") di kawasan Asia Timur, perusahaan-perusahaan Jepang perlu meningkatkan efisiensi jaringan tersebut dengan melakukan lebih banyak pengembangan produk secara local sekaligus mempekerjakan staf dan tenaga ahli teknik lokal guna mengisi kekurangan tenaga ahli Jepang.

Perusahaan Jepang harus membangun strategi jangka panjang untuk lebih mendaya-gunakan sekaligus melindungi secara maksimal teknologi dan kekayaan intelektual yang mereka miliki guna meningkatkan daya saing dan kepastian memperoleh keuntungan dimasa depan.. Perusahaan-perusahaan juga perlu memberikan penghargaan lebih besar secara internasional atas produk-produk yang dihasilkan dengan cara mengkampanyekan merek mereka.

Akhirnya, perusahaan Jepang harus pula mencari pasar lain yang berpotensi besar seperti: Brazil, India dan Rusia sambil mengurangi ketergatungan pada Cina.

Peran Jepang pada integrasi ekonomi Asia Timur
Asia Timur kini sedang mempersiapkan kehadiran zona ekonomi bebas Asia Timur atau dikenal sebagai "East Asian free economic zone" yang ditenggarai dengan kesibukan kalangan pejabat pemerintah dikawasan tersebut merumuskan kebijakan "free trade and economic partnership agreement/EPA". Guna terwujudnya suatu integrasi regional yang berkualitas, Jepang diharapkan dapat lebih berperan sebagai pelopor guna mengharmoniskan berbagai peraturan yang tidak konsisten dan tumpang tindih seperti yang tertuang dalam beberapa kesepakatan. Dalam hal ini, Jepang dituntut untuk dapat memberi dukungan dan bantuan dana maupun teknis kepada negara-negara Asia Timur lainnya dalam upaya mereka meningkatkan prasarana dan sumber daya manusia/SDM. Dilain pihak, Jepang juga diminta untuk lebih membuka pasarnya bagi perusahaan-perusahaan asing.

Bagi Jepang sendiri, guna memberdayakan perekonomian dan mempertahankan peran kepemimpinannya dikawasan Asia Timur, perlu secara aktif membuka diri bagi investasi asing dan SDM yang berkualitas. Lebih lanjut, Jepang juga perlu mempromosikan industri-industri penghasil produk bernilai tambah tinggi disamping memanfaatkan sekaligus melindungi hak kekayaan intelektual yang dihasilkan suatu negara.

Sentimen Bisnis Jepang di Asia Timur merosot di bulan Agustus

Survei yang dilakukan JETRO bulan Agustus mengindikasikan adanya penurunan sentimen bisnis perusahaan Jepang dan afiliasinya yang beroperasi di ASEAN dan kawasan Asia Utara (termasuk Cina), dilatar belakangi oleh kenaikan harga minyak dan bahan baku. Setelah beberapa waktu bertahan di area positip (survei JETRO bulan Juli), maka pada bulan Agustus index ASEAN kembali kearea negatip.

Sejak awal tahun ini, sentimen bisnis Jepang di ASEAN dan kawasan Asia Utara khususnya Malaysia, Pilipina, Singapura dan Taiwan telah menurun, sementara Indonesia dan Thailand yang pada bulan-bulan terakhir selalu menunjukkan sentimen positip, maka berdasarkan survei bulan Agustus, perusahan Jepang yang berlokasi dikedua negara tersebut juga mulai meragukan prospek bisnis mereka.

Poling JETRO atas perusahaan-perusahaan Jepang untuk mengukur perubahan tahunan (year on year), menunjukkan adanya index menyebar (diffusion indeces) terkait pada prospek bisnis bulan berjalan maupun harapan untuk dua sampai tiga bulan mendatang.

Secara keseluruhan, index sentimen bisnis bulan berjalan lima negara ASEAN dibulan Agustus merosot 2,6 poin dan kembali jatuh kearea negatip, ketiga kalinya dalam tahun ini. Index bulan berjalan di Indonesia, Pilipina dan Thailand merosot apabila dibandingkan bulan sebelumnya, sementara index Malaysia, Singapura dan Pilipina tetap di area negatip masing-masing untuk bulan kedelapan, ketujuh dan keempat. Selama beberapa bulan, index sentimen bisnis Jepang di Thailand dan Indonesia membaik dipacu oleh pesatnya perkembangan industri otomotip dikedua negara tersebut. Namum dibulan Agustus, index Thailand turun menjadi satu digit, pertama kalinya sejak 20 bulan terakhir, sementara index Indonesia jatuh sebesar 4,7 poin.

Index sentimen bisnis kedepan Malaysia dan Pilipina naik, sebaliknya index Indonesia, Singapura dan Thailand merosot, sementara index Singapura dan Malaysia tetap diarea negatip diikuti oleh Thailand, pertama kalinya sejak Maret, 2002.

Secara menyeluruh, index sentimen bisnis bulan berjalan di Cina dan kawasan Asia Utara turun 1,4 poin apabila dibandingkan bulan sebelumnya, dengan indikasi terjadi penurunan index hampir disemua lokasi kecuali Cina Timur dan Hongkong. Sementara index Taiwan tetap diarea negatip untuk bulan yang keenam, index Cina Timur sebaliknya membaik dan kembali kearea positip setelah jatuh pada area negatip bulan sebelumnya (survei JETRO bulan Juli).

Index sentimen bisnis kedepan untuk Cina Timur dan Hongkong kembali jatuh, sementara wilayah lainnya mengalami perbaikan. Walaupun demikian survei Agustus mengindikasikan bahwa index Taiwan tetap diarea negatip.

Hasil survei juga menafikan dampak revaluasi mata uang Cina "Yuan" (sebesar 2%) bulan Juli tahun ini terhadap operasi bisnis perusahaan Jepang di Cina.

Survei JETRO Agustus ini telah diikuti 755 responden dari negara-negara ASEAN (Indonesia: 128 responden, Malaysia: 118, Pilipina: 188, Singapura: 222, Thailand: 99), 232 responden dari Cina (Cina Utara: 60 responden, Cina Timur Laut: 54, Cina Timur: 72, Cina Selatan: 46), 143 responden dari Hongkong, 36 responden dari Korea Selatan (ROK) dan 119 responden dari Taiwan.

JETRO bekerjasama dengan Japan' s Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) selalu melakukan survei pada minggu pertama dalam bulan, sejak Juni 2001 pada lima negara ASEAN utama. Menyusul Juni 2002, survei yang sama juga dilakukan di Cina Selatan, Hongkong dan Taiwan. Juli 2002 di Cina Utara dan Timur sementara sejak Oktober 2002 di Republik Korea (ROK) dan Cina Timur Laut. Hasil survei di ROK hanya dirinci atas sektor manufaktur dan non-manufaktur (bukan atas dasar industri) sementara kawasan Cina Timur Laut tidak diuraikan lebih rinci mengingat jumlah perusahaan yang disurvei sangat sedikit.

Tujuan Survei ini adalah untuk memperbaharui informasi tentang kondisi bisnis dalam perekonomian Asia sekaligus membantu perusahaan Jepang mengembangkan secara lebih efektip strategi bisnis mereka. Para pengusaha diminta membandingkan prospek penghasilan, besarnya permintaan dan penawaran, jumlah persediaan/inventory, tingkat harga penjualan dan besarnya pihutang mereka selama periode tertentu dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Index bulan berjalan dan prospek dua sampai tiga bulan berikutnya dievaluasi secara terpisah untuk setiap pertanyaan yang diajukan. Jawaban dibatasi dalam bentuk "lebih baik", "sama atau lebih buruk" dibandingkan tahun sebelumnya. Index menyebar atau diffusion index adalah perbedaan atas rasio antara tanggapan positip ("better") dan negatip ("worse").

Sentimen Bisnis Bulan Berjalan
Sentimen bisnis antar perusahaan Jepang yang beroperasi di Asia sangat bervariasi dan tergantung atas faktor-faktor seperti harga bahan baku yang meningkat seiring dengan naiknya harga minyak bumi. Sentimen bisnis di ASEAN, Cina dan Asia Utara merosot bila dibandingkan bulan sebelumnya dan hal tersebut menyebabkan index ASEAN jatuh ke area negatip setelah membaik dibulan Juli. Atas dasar negara dan kawasannya, maka sejak awal tahun 2005 index sentimen bisnis untuk Singapura, Malaysia, Pilipina dan Taiwan nampak masih memprihatinkan.

ASEAN 5
"Diffusion Indeces"/DIs atau index menyebar pada bulan Agustus untuk Thailand, Indonesia dan Pilipina merosot apabila dibandingkan bulan sebelumnya, sebaliknya Singapura dan Malaysia meningkat. Namun demikian, secara keseluruhan index ASEAN turun 2,6 poin sehingga angkanya menjadi negatip, terjadi untuk ketiga kalinya dalam tahun ini (Maret, Juni dan Agustus) sementara index Singapura, Malaysia dan Pilipina tetap diarea negatip masing-masing untuk bulan ketujuh, kedelapan dan keempat. Kondisi industri otomotip telah memberi dampak positip bagi Thailand dan Indonesia, walaupun index Thailand dibulan Agustus merosot 12,9 poin, menyebabkan DIs jatuh menjadi satu digit, pertama kalinya dalam 20 bulan. Sementara itu, index Indonesia juga mengalami penurunan 4,7 poin, namun demikian index Indonesia tetap bertahan pada 2 digit.

Angka DIs Malaysia dan Pilipina untuk prospek bisnis dua sampai tiga bulan mendatang lebih tinggi dari hasil survei Agustus, sebaliknya angka Dls Thailand, Indonesia dan Singapura lebih rendah. Sementara itu, angka Dls Singapura dan Malaysia tetap di area negatip.

JETRO Zone - Pameran Makanan (FOODEX Japan) 2006

Guna memberi kemudahan kepada para produsen dan eksportir produk makanan dan minuman dinegara-negara berkembang yang berpotensi untuk memasuki pasar Jepang, maka Japan External Trade Organization /JETRO menyediakan ruang pamer khusus (exclusive exhibition space) dengan berbagai fasilitasnya atau disebut sebagai JETRO Zone pada Pameran Makanan atau Food Exhibition/FOODEX Japan 2006.
FOODEX Japan 2006 adalah pameran dagang terbesar di kawasan Asia dan Pacific untuk produk makanan dan minuman, diselenggarakan tiap tahun (sejak 31 tahun yang lalu), melibatkan importir, eksportir, pedagang besar, ritel dan produsen makanan dan minuman dari seluruh Asia dan Pacific.

Informasi penting terkait dengan kegiatan FOODEX 2006 adalah sebagai berikut;
Tanggal: 14 – 17 Maret, 2006
Waktu: 10:00 – 17:00
Lokasi: Makuhari Messe, Chiba, Japan
Produk-produk yang dipamerkan : Makanan dan minuman
Peserta pameran: 2300 perusahaan * (perkiraan) dari 80 negara.
Pengunjung : 90 000 orang + * (perkiraan)
Penyelenggara: Japan Management Association 3-1-22 Shiba-koen, Minato-ku, Tokyo 105-8522, Japan. Tel: 81-3-3434-3453 Fax: 81-3-3434-8076
Website: http://www.jma.or.jp/foodex/To other site

JETRO Zone :
Biaya kepesertaan: Paket Stan:US$.1025 per stan (3 x 3 m2), termasuk ongkos tranfer bank.
Calon peserta diminta mengisi Formulir Aplikasi (Form I A&B) dan mengembalikan ke JETRO Jakarta paling lambat tanggal 28 September, 2005 dengan menyertakan katalog produk (2 set) dan profil perusahaan (2 set).
Kemudahan yang diberikan kepada para peserta JETRO Zone :
Stan termasuk kelengkapannya seperti: meja tamu (1 buah), meja pamer (1 buah), rak dinding (4 buah), kursi lipat (2 buah), papan nama perusahaan (1 buah), lampu spot (3 buah).
Terdaftar dalam Katalog resmi : FOODEX Japan – 2006
Jasa penterjemah Inggris-Jepang vv (seorang penterjemah rata-rata melayani 3 stan)
Pelayanan konsultasi oleh tenaga ahli Jepang dibidang industri makanan.
Akses ke-pusat bisnis (didalam JETRO Zone).

Untuk informasi lebih lanjut hubungi :
Y. Hashimoto,
P. Suroso
JETRO Jakarta Center
Summitmas I, Lantai 6 Jln. Jendral Sudirman Kav.61-62, Jakarta Selatan.
Telepon: 21-5200-264, Fax: 21-5200-261, E-mail: suroso@jetro.or.id

"Business Matching Database (TTPP)", melakukan kemitraan bisnis secara online melalui layanan JETRO

Database tentang kemitraan bisnis secara online yang tersedia gratis, memungkinkan perusahaan dan perorangan diseluruh dunia melakukan kemitraan bisnis melalui 40,000 lebih usulan/proposal bisnis. TTPP menjangkau mitra bisnis potensial di Jepang dan dunia internasional. Daftarkan perusahaan anda dan sampaikan proposal bisnis anda melalui TTPP.
https://www3.jetro.go.jp/ttppoas/index.html
 

EXPO 2005, Aichi Jepang

Untuk mengembangkan gaya hidup dan arah penyelesaian masalah duniawi yang dihadapi oleh manusia abad ke-21, dengan partisipasi banyak negara dan organisasi internasional, diambil tema "Nature's Wisdom" guna mencapai terciptanya peradaban dan budaya yang baru.
The 2005 World Exposition, Aichi, Japan diadakan di Nagoya Eastern Hills (Kota Nagakute, Toyota, dan Seto) dari tanggal 25 Maret sampai dengan 25 September 2005 (selama 185 hari).

Tema : Nature's Wisdom
Sub-tema :
Nature's Matrix
Art of Life
Development of Eco-communities
http://www-1.expo2005.or.jp/en/index.htmlTo other site

Majalah Email Kabinet Koizumi

Majalah E-mail Kabinet Koizumi akan disampaikan kepada anda setiap minggu. Kolom kolom seperti "Lion Heart" dimana Perdana Menteri Junichiro Koizumi secara bebas menyampaikan pemikiran pemikirannya, dan "What's up around the Prime Minister" tersedia bagi anda dalam versi bahasa Inggris. Bagi anda yang tertarik pada majalah ini silakan mengakses alamat situs berikut ini: http://www.kantei.go.jp/foreign/m-magazine/index.htmlTo other site


Disclaimer
Copyright © 2004 JETRO Jakarta
All rights reserved. No Part of this Report may be reproduced, or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopying, recording, and micro copying, or by any information storage and retrieval system, without the written permission from the publisher.

Publisher:
JETRO, Jakarta Center
Summitmas I, 6th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.61-62 Jakarta, Indonesia
Telephone: (62-21-520 0264) Facsimile : (62-21-520 0261)
E-mail: jkt@jetro.or.id     URL: https://www.jetro.go.jp/indonesia